detroitredwings – Salah satu game multiplayer paling diketahui – Among Us, masih terus berhasil sampai sekarang walaupun trennya dari tahun lalu dikala ini telah mulai pudar. Tapi sayang, pada 25 Maret kemarin, Among Us mendadak tak bisa dimainkan di segala platform, khususnya yang berada di kawasan Amerika Utara dan Eropa. Sesudah diselidiki, terbukti server mati sebab Among Us kena serangan DDoS.
Server Among Us Mati Terkena Serangan DDoS
we have a sabotage going on lol
🚨 NA and EU servers are getting DDoS'd 🚨
service will be offline while the team works on fixing it, but might take a bit, hang tight!!!!! sorry!!!
— Along Us (@AmongUsGame) March 25, 2022
Pada 25 Maret, Innersloth selaku developer membikin tweet dengan mengatakan bahwa mereka sudah kena “sabotase”, menyusul konfirmasi bahwa Among Us akan offline supaya dapat seketika mengoreksi situasi sulit hal yang demikian. Innersloth juga mengatakan bahwa progres koreksi mungkin memakan waktu agak lama dan pemain Among Us wajib lebih tabah untuk menunggu.
RIP my Discord community night https://t.co/48ruYZEm4F
— Ferra Silvertail 🦇 (@FerraTheBat) March 26, 2022
Update berikutnya mereka bagikan pada 27 Maret di mana mereka menyuarakan jikalau server Among Us masih dalam keadaan mati dan progres koreksi masih terus berjalan. Di hari yang sama, Innersloth kemudian mengkonfirmasi jikalau sebagian server sudah stabil, yang mengindikasikan jikalau pemain telah bisa memainkan Among Us, walaupun mungkin akan ada sebagian pemain yang masih mendapati situasi sulit.
Sampai dikala ini, status pasti dari Among Us masih belum sepenuhnya terang. Para pemain melaporkan jikalau mereka telah dapat memainkan Among Us, tetapi Innersloth nampaknya masih menunggu peristiwa yang pas sebelum kesudahannya mengumumkan jikalau segala situasi sulit sudah sepenuhnya teratasi dan pemain bisa memainkan Among Us tanpa situasi sulit sedikit malahan.
Belum Diketahui Pasti
Kecuali status Among Us yang masih tak terang, tak dikenal pula alasan terang kenapa Among Us kena serangan DDoS. Among Us sendiri benar-benar ramai dimainkan pada September 2020 silam dan semenjak dikala itu, punya sempurna jumlah pemain yang terbilang standar. Jadi, agak kurang masuk logika bagi seseorang untuk menyerang server sebuah game yang jumlah pemain hariannya cuma sekitar 6,000 sampai 9,000 pemain (di Steam).
Kasus di mana Among Us kena serangan DDoS bukan jadi yang pertama di industri video game. Pada Desember 2014 silam, jaringan PSN dan Xbox Live juga dinonaktifkan sebab serangan DDoS yang cukup masif. Sampai dapat diprediksi dan diselesaikan dengan gampang, serangan DDoS nampaknya masih akan menghantui banyak game, khususnya yang bertumpu pada jaringan dunia online.