Marvel’s Avengers dirilis pada tahun 2020 lalu dengan resepsi yang negatif dari kritikus, fans Marvel, dan gamer pada umumnya. Banyak yang memandang kalau game tersebut seharusnya dibuat menjadi game single-player tradisional daripada mengikuti tren live service.
Meski memang ada konten single-player, konten tersebut dianggap terlalu minim dan tidak begitu menarik layaknya game superhero lain yang telah ada seperti Spiderman garapan Imsoniac Games atau Batman Arkham City buatan Rocksteady.
Update Marvel’s Avengers Dihentikan
Tiga tahun bertahan dengan jumlah pemain yang sedikit, Crystal Dynamics dan Square Enix resmi umumkan kalau game tersebut akan hentikan dukungan konten mulai 31 Maret 2023.
Namun setelah tanggal tersebut, game masih dapat dimainkan secara solo atau juga online, hanya saja game tidak akan lagi dapatkan konten baru atau update perbaikan. Server juga ada potensi dimatikan suatu saat.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
Dengan pemberhentian dukungan, beberapa rencana konten telah dibatalkan mulai dari karakter baru seperti She-Hulk, Captain Marvel, Ironheart, dan Shuri. Tak hanya itu, beberapa konten lain seperti “Patrol Mode” yang merupakana mode free-roam, dan juga event melawan Ultron juga dibatalkan.
Semua kosmetik yang ada di game akan menjadi gratis di dalam shop akan tersedia gratis dan semua mata uang premium tak bisa dibeli lagi. Mereka yang terlanjur ada sisa mata uang premium di game akan dikonversikan ke item resource.
Crystal Dynamics Telah Meninggalkan Square Enix
Crystal Dynamics telah tinggalkan Square Enix sejak akhir tahun lalu setelah diakuisisi oleh Embracer Group, perusahaan induk THQ Nordic, sebesar $300 juta. Pembelian tersebut termasuk dengan Eidos Montreal dan franchise milik mereka.
Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
Game ini dan juga Guardians of the Galaxy menjadi dua game terakhir yang Crystal Dynamics kerjakan bersama publisher Final Fantasy tersebut. Mereka kini fokus dalam pengembangan game Tomb Raider baru dan juga Perfect Dark yang berkerja sama dengan Microsoft.
Penjualan Crystal Dynamics dan Eidos Montreal dianggap begitu murah dan mengundang tanda tanya mengapa Square Enix mau menjual studio barat andalan mereka tersebut. Menurut laporan yang ada, Square Enix ingin kembali fokus pada produksi game Jepang ditambah dengan uji coba terjun ke pasar NFT, yang saat ini terus mengalami penuruan ketertarikan.
Dengan lepasnya studio tersebut dari sang publisher, wajar apabila Marvel’s Avengers tidak lagi ingin mereka urus, khususnya melihat performa game yang buruk di pasar.